Jumat, 26 Desember 2008

..........Jamkesmas, Jamkesda, Jamsostek, dan Askes.......taukah kalian apa itu???........


Taukah kalian tentang Jamkesmas ato Jamkesda..ya itu adalah semacam jaminan kesehatan bagi orang2 tidak mampu..mirip seperti Jamsostek ato Askes, tp yg ini khusus. kalo Jamkesmas bisa digunakan tidak hanya sekali, tp kalau Jamkesda hanya untuk sekali dan hanya berlaku untuk wilayah dimana dia tinggal saja. Ternyata jaminan kesehatan untuk orang2 tidak mampu itu memang benar2 ada, slama ini saya kira pemerintah hanya ngomong kosong aja...tp tidak. tetapi pendaftaran buat Jamkesmas dan Jamkesda ini sangat rumit dan berbelit2 lho...banyak orang yang saya temui, mereka mengatakan urusannya ribet.


untuk mendaftarnya kita harus mengajukan surat permohonan ke kelurahan setempat beserta keterangan dari Rt/Rw (ya standarlah), kemudian dsertai pula tanda tangan tetangga setempat minimal kalo tdk salah 10 orang yang menyatakan bhw si pengaju tersebut memang bnr2 miskin...sedikit aneh,krn seharusnya data orang miskin itu kan ada dan slalu up to date yah????

baru setelah itu akan di proses..prosesnya pun memakan waktu yang lama, bisa sampai 1 bulan lho...(wah selak terkapar yah...hehehehehe..). kalau ada yang operasi dan biaya tersebut melebihi tanggungan yang akan ditanggung oleh pemerintah alias jatahnya masing2 masyarakat, maka mereka menanggung sebagian biayanya. jadi bukan berarti seratus persen gratis..tis..tis..tis..lho...(saya jg baru tau kok). Tapi menurut pemerintah setidaknya ini mengurangi beban mereka.



Tapi jgn lantas lega dan merasa senang dengan kebijakan pemerintah ini...krn pelayanan yang diberikan kadang jg tidak menyenangkan atau layak (mentang2 mereka tidak mampu)...Rumah sakit, apalagi rumah sakit pemerintah memang kurang sigap dalam menangani pasien. mereka suka pilih2...apalagi kalo kita akan menyelesaikan administrsasi rumah sakit..jika org yang mengantri lebih dulu tetapi mereka menggunakan Jamkesmas ato Jamkesda, sedangkan ada yang mengantri baru datang menggunakan pembayaran umum (tidak askes, jamkesmas, jamsostek, dan jamkesda) akan di dahulukan. kalo dia operasi juga seperti itu..bahkan ada yang dinyatakan usus buntu dan harus di operasi...selang 4 hari dia dinyatakan sudah sembuh...(aneh ya..usus buntu kan memang harus di operasi ato nanti bisa pecah..benar tdk????). Lalu ada pasien yang sampai 40 hari belum mendapatkan pelayanan medis..hanya di geletakkan begitu saja di kamar perawatan...oia..mereka mendapatkan kamar perawatan bukan yang mewah lho..tp bangsal ato kamar perawatan kelas 3 (satu ruangan biasanya 5-6 tempat tidur jika kelas 3, dan bisa 15 tempat tdr jika bangsal). saya tidak begitu jelas bagaimana akhirnya pasien 40 hari tersebut (saya menyebutnya bgt)....kesigapan mereka dalam menangani pasien jg kurang bagus, tindakan operasi yang lamban, pemeriksaan pasien yg tdk rutin (biasanya kan stiap pagi ada visit dokter, nah kalo ini tidak)..ya masih banyak lagi.


Kadang saya berpikir..jika memang tidak siap mendirikan rumah sakit, ya sudah jangan di dirikan. percuma mendirikan rumah sakit dengan tenaga medis terbatas dan pelayanan tidak memuaskan..bukannya rumah sakit termasuk non profit oriented ya??? ini terlebih ditujukan bagi rumah sakit pemerintah. saya melihat sepertinya orang2 yang menggunakan jamkesmas, jamkesda, askes, dan jamsostek akan mendapatkan perawatan lebih lama (sengaja ato tidak sengaja di perlama di rumah sakit), karena dengan begitu rumah sakit akan mendapatkan pemasukan yang banyak dari pemerintah...toh bukan warga yang mengeluarkan uang, jd tidak ada ruginya to kalo mereka berlama-lama di rumah sakit???? (setidaknya begitu pemikiran saya setelah saya melihatnya sendiri). mungkin ini taktik rumah sakit pemerintah tersebut. Pernahkah dengar pepatah ato orang berkata "ya siapa yg butuh"...nah spertinya ini berlaku di rumah sakit pemerintahan.



Bukannya membela ato mengagung agungkan rumah sakit swasta, tp inilah kenyataan yang ada di masyarakat kita saat ini..di indonesia ini. Karena saya melihatnya secara langsung dan sedikit mengalaminya...ya ini saat ibu saya kecelakaan dan beliau harus opname untuk operasi (karena kakinya patah)...karena tidak punya jamkesmas, jamsostek, askes, dan jamkesda (hanya punya akses ato kartu berobat pertamina), maka kami memutuskan beliau masuk kamar rawat kelas 3. karena biaya operasi nantinya yang seharusnya hanya 1 jt bisa sampai 5 jt jika kami meilih VIP ato kelas 1. Karena beliau pasien umu, dan rumah sakit pemerintahan mendapatkan pemasukan terbesarnya memang dari pasien2 seperti ibu saya tersebut. huaaaaaaaa tanggal tua..dimana anak2nya belum gajian, jd ya sudahlah kelas 3 saja. dsana saya bertemu dengan pasien2 yang menggunakan jamkesmas, jamkesda, jamsostek, dan askes. Banyak kenyataan pahit yang saya dapatkan daripada kenyataan yang menyenangkan tentang perawatan untuk orang2 tidak mampu tersebut. Saya hanya tidak terima saja kalo perawatan, pelayanan baik administrasi dan kesehatannya dibeda-bedakan.


Percaya tidak percaya..memang itulah yang terjadi di rumah sakit pemerintah. Karena jujur, itu adalah pertama kalinya saya pergi ke rumah sakit pemerintah. Saya biasa ke rumah sakit swasta, karena cocok berobat disana dengan dokter itu dan juga pelayanan medis yang memuaskan. Yang saya ketahui selama ini..bukannya semua instansi mempunyai standar tertentu..sperti GCG (Good Corporate Governance), kalau di rimah sakit mungkin namanya akan berbeda (maap saya lupa apa istilahnya jika GCG untuk rumah sakit, karena saya pernah sedikit mempelajarinya saat masih di bangku kuliah). Nah apakah rumah sakit pemerintah jg menerapkannay yah????? sedikit ato malah sangat kecewa dengan pelayanan rumah sakit pemerintah. Bahkan saya dan beberapa teman sampai berjanji tidak akan berobat ke rumah sakit pemerintah, sekalipun dalam keadaan terpaksa...hehehehehehe....

5 komentar:

Unknown mengatakan...

Buat yang punya blogger ni..apakah anda sudah liahat pasien2x yang pakai jamkesmas apakah mereka bener2x orang miskin/tidak mampu? Karena pengalaman sy d rs banyak yg menyalah guna kan kartu jamkesma(ngaku nya miskin) padahal orangnya kaya

Unknown mengatakan...

Banyak yang pakai kartu miskin ternyata orangnya mampu lihat aja dari penampilan n gaya bicara.malahan banyak pasein jamkesmas keluarga nya yang kaya..bawa hape mahal,baju bermerek,pokoknya gaya orang mampu..makanya jangan suka nyalahin rumah sakit kalau kasi pelayanan gak baik..soalnya pasien nya sendiri tidak mencerminkan orang miskin..

CARA HACK FACEBOOK TERBARU 2010 mengatakan...

Sy setuju benget dengan corat coret

plikwatulimo mengatakan...

untuk negeri dan ibu pertiwi,,,, mari berbakti.... heheh good luck

Tabib mengatakan...

we setuju sma adminnya tuh,,,, sedikit bnyk emg kenyataanya begitu ,,,,klo masalah penyalahgunaan itu nomor sekian bung...kita kembalikan ke oknum pengurus masing2 desa...yg jadi pokok permaslahan di sini kan pelayanan kesehatan yg tidak meuaskan sebenernya di swasta juga sma ja begitu gk ada bedanya..seharusnya pemerinta atau kementrian kesehatan memperkrjakan orng untuk di tempatkan di seluruh RS tujuannya memonitoring seluruh rumah sakit setiap harinya ya singkatnya bikin post pengaduan,,,,,,,agar ketika masyarkat miskin yg datang bisa dilayani dengan baik......